ACARA VII
GRADING JAGUNG
A. TUJUAN
Tujuan pratikum adalah untuk
melakukan pengkelasan (grading) mutu jagung berstandar SNI.
B. DASAR TEORI
Jagung merupakan komoditas penting dalam Industri pangan, kimia maupun
industry manufaktur. Di Indonesia
jagung juga merupakan makanan pokok utama yang memiliki kedudukan penting
setelah beras. Usaha pengembangan jagung harus didukung oleh Industri pasca panen sehingga mampu
menciptakan keuntungan yang sebenarnya secara bisnis. salah satunya adalah
dengan membuat produk olahan berbasis jagung yang mempunyai umur simpan yang
lama (Almazni. 2012).
Menurut Almazni (2012) Keberhasilan pengembangan jagung kini tidak hanya
ditentukan oleh tingginya produktivitas saja namun juga melibatkan kualitas
dari produk. Agar komoditas tersebut mampu bersaing dan memiliki keunggulan
kompetitif, agar dihasilkan mutu jagung yang baik maka teknik pasca panennya
pun harus lebih diperhatikan dan ditangani lebih baik.
Peroses pasca panen
jagung diantaranya meliputi.
1.
Pemipilan
dengan tangan .
2. Pemipilan dengan mesin.
3. Penjemuran jagung setelah dipipil.
4. Proses sortasi dan grading.
5. Penyimpanan jagung yang sudah
disortasi.
6. Pengiriman jagung pipilan untuk
diekspor.
7. Pengolahan jagung
Menurut Almazni (2012) Penanganan pasca panen secara garis besar dapat
meningkatkan daya gunanya sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Hal
ini dapat ditempuh dengan cara mempertahan kan kesegaran atau mengawetkannya
dalam bentuk asli maupun olahan sehingga dapat tersedia sepanjang waktu sampai
ketangan konsumen dalam kondisi yang dikehendaki konsumen.
Menurut Almazni (2012) Persyaratan
mutu jagung untuk perdagangan menurut SNI dikelompokan menjadi dua bagian yaitu
persyaratan kualitatif dan kuantitatif yang meliputi .
1.
Produk
harus terbebas dari hama dan penyakit.
2. Produk terbebas dari bau busuk maupun
zat kimia lainnya ( berupa asam ).
3. Produk harus terbebas dari bahan dan
sisa – sisa pupuk maupun pestisida.
4. Memiliki suhu normal.
Table
1. SNI jagung pipilan : SNI no 01- 3920 -1995
No
|
Jenis
uji
|
satuan
|
Persyaratan
umum
|
|||
|
|
%
|
Mutu
# 1
|
Mutu
# 2
|
Mutu
# 3
|
Hasil
|
1.
|
Kadar
air
|
%
|
Maks
14
|
Maks
14
|
Maks
15
|
9,36
%
|
2.
|
Butir
rusak
|
%
|
Maks 2
|
Maks 4
|
Maks 6
|
0,8 %
|
3.
|
Butir
warna lain
|
%
|
Maks 1
|
Maks 3
|
Maks 7
|
0,4 %
|
4.
|
Butir
pecah
|
%
|
Maks 1
|
Maks 2
|
Maks 3
|
0,
4 %
|
5.
|
Kotoran
|
%
|
Maks 1
|
Maks 1
|
Maks 2
|
0,4 %
|
C. ALAT
DAN BAHAN
1.
Alat
Alat yang digunakan wadah
2 buah, timbangan analitik, oven, botol timbangan,
2. Bahan
Bahan yang digunakan jagung
500 gr + kurang lebih 20 geram untuk uji kadar air.
D. CARA
KERJA
1.
Timbanglah
500 gr jagung pipil
2. Pisahkan dan hitunglah jumlah butir
utuh, warna lain, rusak, dan pecah.
3. Pisahkan pula kotoran yang ada pada
jagung pipilan ( jika ada ).
4. Timbanglah butir utuh, warna lain,
rusak dan pecah yang sudah dipisahkan
5. Hitunglah persentase berat bagus dan
rusak dengan persamaan
% berat utuh = berat bagus/ berat awal
bahan x 100%
% berat rusak = berat rusak/ berat awal bahan x 100%
% berat pecah = berat pecah / berat
awal bahan x 100 %
% berat warna lain = berat warna lain
berat awal bahan x 100%
% berat kotoran = berat kotoran / berat
awal bahan x 100%
6. Lakukan analisa dan ambil kesimpulan
Perhitungan kadar air menggunakan
metode oven pengering 1050c ( 3x ulangan )
1.
Timbang
botol timbangan + tutupnya ( 2 angka dibelakang koma 0
2. Masukan jagung sebanyak 2 gram ( catat
teliti hingga 2 angka dibelakang koma )
3. Botol timbang dan jagung dioven selama
24 jam atau hingga berat akhir konstan
4. Keluarkan botol timbang dan sampel.
Masukan ke desikator selama 1 jam setelah itu sampel kering + botol timbang.
Kadar air = ( ms1 – ms2
/ ms1- ms ) x 100%
Diketahui :
Ms
(berat botol timbang dan tutup), ms1 ( berat botol timbang + tutup +
sampel sebelum dikeringkan, ms2 ( berat botol timbang + tutup +
sampel sesudah dikeringkan
E. HASIL
Dari
praktikum yang dilakukan diperoleh hasil yaitu :
No
|
Jenis
uji
|
%
|
Hasil perhitungan
|
1.
|
Kadar
air
|
9,42
%
|
(
ms1 – ms2 / ms1- ms ) x 100%
Ulangan
1
(57,71-57,51/57,71-55,63)
x 100% = 9,42%
Ulangan
2
(49,82-49,62/49,82-47,72)
x 100% = 9,41%
Rata-rata
= (9,42 + 9,41) / 2 = 9,42%
|
2.
|
Butir
rusak
|
0,8 %
|
4/
500 x 100 = 0,8 %
|
3.
|
Butir
utuh
|
98,2 %
|
491/
500 x 100 = 98,2 %
|
4.
|
Butir
warna lain
|
0,4 %
|
2/500
x 100 = 0,4 %
|
5.
|
Butir
pecah
|
-
|
|
6.
|
Kotoran
|
0,4 %
|
2/
500 x 100 = 0,4 %
|
1.
Kadar
air = Kadar air = ( ms1
– ms2 / ms1- ms ) x 100%
Ms
(berat botol timbang dan tutup), ms1 ( berat botol timbang +
tutup + sampel sebelum dikeringkan, ms2 ( berat botol timbang +
tutup + sampel sesudah dikeringkan
(
ms1 – ms2 / ms1- ms ) x 100%
Ulangan
1
(57,71-57,51/57,71-55,63)
x 100% = 9,42%
Ulangan
2
(49,82-49,62/49,82-47,72)
x 100% = 9,41%
Rata-rata
= (9,42 + 9,41) / 2 = 9,42%
2. Berat utuh = berat bagus/ berat awal bahan x 100
%
= 500/ 500 x 100 %
= 100 %
3. Berat rusak = berat rusak / berat awal bahan x 100 %
= 0,8 / 500
x 100 %
= 0, 16 %
4. Berat pecah = berat pecah / berat awal bahan x 100 %
= 0, 4 / 500 x 100
%
= 0,08 %
5. Berat warna lain = berat warna lain /
berat awal bahan x 100 %
= 0,4 / 500 x 100 %
= 0,08 %
6. Berat kotoran = berat kotoran / berat awal bahan x 100
%
= 0,4 / 500 x
100 %
= 0.08 %
F. PEMBAHASAN
Dari pelaksanaan praktikum diperoleh hasil perbandingan yang
menyatakan sampel praktikum termasuk pada mutu 1 yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
No
|
Jenis
uji
|
satuan
|
Persyaratan
umum
|
|
|
|
%
|
Hasil
Praktikum
|
Mutu
# 1
|
1.
|
Kadar
air
|
%
|
9,36
|
Maks
14
|
2.
|
Butir
rusak
|
%
|
0,8
|
Maks 2
|
3.
|
Butir
warna lain
|
%
|
0,4
|
Maks 1
|
4.
|
Butir
pecah
|
%
|
0,
4
|
Maks 1
|
5.
|
Kotoran
|
%
|
0,4
|
Maks 1
|
Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penimbangan terhadap
jagung tersebut, dimana timbangan jagung dengan berat 500 gram jagung pipil,
kemudian dilakukan pemisahan dan hitungan jumlah butir yang utuh, warna lain,
yang rusak, dan jagung yang pecah dipisahkan dari yang baik. kemudian dilakukan
juga pemisahan kotoran yang ada pada pipilan jagung dan melakukan perhitungan
persentase berat bagus dan rusak . tujuannya adalah untuk melakukan pengkelasan
(grading) mutu jagung yang sesuai
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Terdapat 2 (dua) standar
faktor penentu mutu yaitu faktor kualitatif dan faktor kuantitatif.
1.
Faktor penentu mutu kuantitatif,
meliputi berbagai item antara lain sebagai berikut:
a.
Hama: banyaknya hama (hidup) yang
telah ditemukan dalam sample kotoran dan benda-benda asing: penelitian terhadap
benda-benda yang ada dalam sample seperti butir pecah atau retak, sisa
tanaman, batu, tanah dan bijian lain
b.
Kadar air: penelitian terhadap kadar
air yang terdapat pada jagung yang dinyatakan dengan persentase, sedang
terhadap bobot komoditas jagung berdasarkan.
c.
Butir pecah: butir komoditas
jagung sehat yang menjadi pecah selama perlakuan berukuran sama
atau lebih besar atau lebih kecil dari 6/10 butir utuh.
d.
Butir retak: butir-butir komoditas
jagung yang menjadi retak selama perlakuan.
e.
Butir rusak: butir – butir komoditas
jagung yang kerusakannya karena berubah
warna / bentuk, busuk (berbau tidak disukai),kerusakan ikrobiologis/ biologis, kimiawi,
fisis atau enszimatis dan berkecambah.
2.
Faktor penentu mutu kualitatif, dalam
hal ini ada suatu statemen yang menyatakan sebagai berikut :
a.
Biji jagung benar-benar harus
bebas dari gejala atau tanda-tanda terdapatnya
Bahan Kimia yang membahayakan, baik secara organoleptis maupun
secara visual.
b.
Biji jagung harus benar – benar bebas
dari hama dan penyakit
c.
Biji jagung harus benar – benar
bebas dari bau apek, busuk, atau masam dan bau asing lainnya.
G. KESIMPULAN
Jagung
sampel pengamatan termasuk dalam katagori mutu 1karena seluruh kriteria dapat
terpenuhi.Hal ini dapat dilihat seperti pada tabel berikut :
No
|
Jenis
uji
|
satuan
|
Persyaratan
umum
|
|
|
|
%
|
Hasil
Praktikum
|
Mutu
# 1
|
1.
|
Kadar
air
|
%
|
9,36
|
Maks
14
|
2.
|
Butir
rusak
|
%
|
0,8
|
Maks 2
|
3.
|
Butir
warna lain
|
%
|
0,4
|
Maks 1
|
4.
|
Butir
pecah
|
%
|
0,
4
|
Maks 1
|
5.
|
Kotoran
|
%
|
0,4
|
Maks 1
|
H. DAFTAR
PUSTAKA
Almazni.
2012. “Proses Pasca Panen
Tanaman Jagung”. Diakses
dari www.blogger.blogspot.com pada 20 Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar