Sabtu, 18 April 2015

Sifat Fisik Hasil Pertanian

ACARA I
PENGAMATAN BEBERAPA SIFAT FISIK
HASIL PERTANIAN SEPERTI BUAH

A.  TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat fisik dan kimia  pada buah-buahan seperti papaya, pisang, alpukat, jeruk, wortel, kedelai.

B.   DASAR TEORI
Bahan hasil pertanian mempunyai bentuk dan ukuran yang tidak seragam, maka dari itu diperlukan ilmu untuk mengukur dan menganalisa bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian untuk mengklasifikasinya kedalam keseragaman bentuk. Karakteristik dari suatu bahan hasil pertanian sangat penting untuk klasifikasi standar  bentuk dan ukuran. oleh karena itu dibuatlah suatu standar yang telah disepakati bersama untuk mempermudah penanganan dan pengolahan produk tersebut. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian, yaitu: bentuk acuan, kebundaran, kebulatan, dimensi sumbu bahan, serta kemiripan bahan hasil pertanian terhadap  benda geometri tertentu (Sandira Ari. 2015).
Karakteristik fisik hasil pertanian akan mempengaruhi bentuk dan ukuran berat atau volume. Konsumen tertentu memiliki penerimaan (Aseptabilitas) tertentu mempertimbangkan karakteristik fisik. Bentuk, ukuran berat dan warna yang seragam menjadi pilihan konsumen. untuk mencegah kerusakan seminimal mungkin, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik watak atau sifat teknik bahan hasil pertanian yang berkaitan dengan karakteristik fisik, mekanik dan termis. Buah – buahan   adalah jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. (Sandira Ari. 2015).
Kedua bahan pangan tersebut memiliki beberapa sifat yang sama, yaitu mudah rusak karena mempunyai tekstur lunak, kadar air (KA) tinggi, adanya komponen zat-zat dan enzim yang masih aktif. Hal tersebut di indikasikan oleh adanya perubahan-perubahan fisiologis secara spontan yang disertai perubahan fisik, kimia dan mikrobiologi maka dari itu, perlu diketahui cara-cara penanganan untuk mempertahankan mutunya melalui proses pengolahan lebih lanjut. Tidak semua bagian buah-buahan dapat dimakan untuk memperhitungkan jumlah  bagian yang termakan dan yang terbuang dari  buah-buahan perlu diketahui jumlah  bagian yang biasa dimakan (Edible Portion) dari buah-buahan tersebut. (Sandira Ari. 2015).
Jumlah masing-masing komponen dari setiap jenis buah–buahan sangat berbeda tergantung dari sifat alamiah bahan tersebut. Pengukuran sifat kimia buah –buahan  biasanya ditetapkan secara obyektif kuantitatif. Sifat fisik buah –buahan  yang sering diamati yaitu warna, aroma, rasa, bentuk, berat, ukuran, dan kekerasan. Biasanya dalam praktek sehari-hari, sifat-sifat fisis ini diamati secara subjektif, sedangkan berat ditentukan secara objektif dengan menggunakan timbangan. Sedangkan uji coba kimia dapat dilakukan terhadap pH, total asam, padatan terlarut (Soluble Solid) dan vitamin C(Sandira Ari. 2015).

C.   ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1.        Timbangan 
2.      Buah: Pepaya, alpukat ,  pisang , jeruk, wortel,  kedelai baik,dan  tidak baik
3.      Baskom,
4.      Pisau

D.   CARA KERJA
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini menggunakan teknik pengamatan visual sebagai berikut:
1.        Warna, aroma, dan tekstur. Diamati warna, aroma, dan tekstur secara umum buah-buahan yang disediakan.
2.      Bentuk  fisik yang diamati masing-masing bentuk bahan yang disediakan.
3.      Hasil pengamatan dicatat dan diberikan keterangan secukupnya.

E.   HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan secara visual terhadap bahan pertanian seperti:
1.        Komoditas : Papaya Dalam Kondisi Matang
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Hijau ,kuningan
Kuning,coklat
Kuning coklat

2
Bentuk
Oblong
Oblong
Oblong

3
Tekstur
Keras
Lembek
Lembek

4
Aroma
Segar
Busuk
Busuk

5
Rasa
Manis, hambar
Tidak sedap
Tidak sedap

6
Berat
980 gram
-



2.      Komoditas : Pisang
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Hijau
Kuning
Coklat

2
Bentuk
Oblong
Oblong
Oblong

3
Tekstur
Lembut
Lembut
Lembut

4
Aroma
Segar
Segar
Busuk

5
Rasa
Manis ,kelat
Manis
Busuk

6
Berat
210 gram
200 gram



3.      Komoditas : Alpukat
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Hijau muda
Hijau , coklat
coklat

2
Bentuk
Bulat
Bulat
Bulat

3
Tekstur
Lembut
Lembek
Lembek

4
Aroma
Segar
Harum
Busuk

5
Rasa
Hambar
Manis
Tidak sedap

6
Berat
260 gram
250 gram


  
4.      Komoditas : Jeruk
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Kuning
Kuning
Kuning coklat

2
Bentuk
Bulat
Bulat
Bulat

3
Tekstur
Lembut
Lembut
Lembek

4
Aroma
Manis segar 
Segar
Busuk

5
Rasa
Manis asam
Segar
busuk

6
Berat
100 gram
90 gram



5.      Komoditas : wortel
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Oreange
Orange
Coklat

2
Bentuk
Konik
Konik
Menyusut

3
Tekstur
Keras
Lembut
Mengkerut

4
Aroma
Segar
Segar
Coklat

5
Rasa
Manis
Manis
Tidak sedap

6
Berat
250 gram
240 gram



6.      Komoditas : Pepaya dalam keadaan mentah
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Hijau muda
Hijau muda
Kuning

2
Bentuk
Oblong
Oblong
Oblong

3
Tekstur
Segar
Segar
Lembek

4
Aroma
Segar
Segar
Busuk

5
Rasa
Tawar
Tawar
Tidak sedap

6
Berat
800 gram



  
7.       Komoditas : Pisang
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Hijau muda
Hijau, kuning
Coklat

2
Bentuk
Oblong
Oblong
Oblong ,lembek

3
Tekstur
Keras
Keras
Lembek

4
Aroma
Segar
Segar
Tidak sedap

5
Rasa
Kelat
Manis kelat
Tidak enak

6
Berat
180 gram
170 gram



8.      Komoditas : Alpukat
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Hijau tua
Coklat
Coklat hitam

2
Bentuk
Unequal
Unequal
Tidak utuh

3
Tekstur
Keras
Lembut
Lembut, busuk

4
Aroma
Segar
Tidak segar
busuk

5
Rasa
Kelat
Segar
Tidak sedap

6
Berat
300 gram
280 gram



9.      Komoditas : Jeruk
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Hijau tua
Kuning
Kuning, coklat

2
Bentuk
Bulat
Bulat
Bulat lembek

3
Tekstur
Keras
Lembut
Lembek

4
Aroma
Segar
Segar
Tidak sedap

5
Rasa
Pahit
Segar
Tidak sedap

6
Berat
100 gram
80 gram


  
10.   Komoditas : Kedelai Bagus
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Kuning
Kuning
Kuning

2
Bentuk
Oval
Oval
Oval

3
Tekstur
Keras
Keras
Keras

4
Aroma
Segar
Segar
Segar

5
Rasa
Hambar
Hambar
Hambar

6
Berat
0,223 gram
0, 222 gram



11.     Komoditas : Kedelai rusak ( Jelek)
No
Pengamatan
H-0-1, Jumat,
20/2 /2015
H -2 Senin,
23/2 / 2015
H -3 Kamis,
26/ 2/ 2015
Keterangan
1
Warna
Kuning
kuning
Kuning

2
Bentuk
Oval
Oval
Oval

3
Tekstur
Keras
Keras
Keras

4
Aroma
Hambar
Hambar
Hambar

5
Rasa
Tawar
Tawar
Tawar

6
Berat
0, 291
0, 290



F.   PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan  pada beberapa bahan hasil pertanian seperti: papaya, pisang, alpukat, jeruk, wortel dan kedelai terjadi perubahan warna, bentuk, tekstur, aroma, rasa, dan berat, hal ini disebabkan oleh perubahan fisik pada buah –buah baik secara biologis maupun secara kimia. Hal ini terjadi diakibatkan oleh mikrobia yang menjadi zat perombak dan perusak pada bahan hasil pertanian, oleh karena itu pelakuan dan penyimpanan sangat berpengaruh terhadap buah –buahan yang disimpan.
Adapun mengenai warna pada buah papaya pada pengamatan hari H + 3 buah mengalami perubahan warna kuning coklat demikian juga pada H+ 6 buah papaya sudah mengalami kerusakan yang sudah parah sekali, dimana bentuk, tekstur, aroma, rasa sudah tidak dapat dirasakan lagi karena buah papaya sudah mengalami pembusukan dab bau buah sudah mulai menyengat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yakni mikrobia, bakteri, dan suhu yang tidak mendukung pada tempat buah disimpan.
Perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu bahan makanan yang tidak diinginkan atau  penyimpangan dari karakteristik normal.
a.      Karakteristik fisik meliputi sifat organoleptik seperti warna, bau, tekstur, bentuk.
b.      Karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya seperti kadar air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dsb.
1.        Kerusakan bahan pangan akan berakibat kebusukan yang dapat dilihat dari Ciri-Ciri kebusukan pada bahan pangan :
a.      Irreversible
b.      Bau sidak sedap
c.      Perubahan bentuk secara drastis
d.      Kehilangan daya tarik
e.      Perubahan nilai gizi merugikan
Kebusukan bahan pangan atau makanan dapat berlangsung secara cepat atau lambat tergantung dari: jenis bahan pangan atau makanan yang bersangkutan  kondisi lingkungan penyimpanan.

2.       Jenis kerusakan yang dialami oleh bahan pangan:
a.      Kerusakan mikrobiologis:  kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme
b.      Kerusakan mekanis: kerusakan yang diakibatkan oleh adanya gesekan atau tekanan saat panen, penyimpanan atau distribusi.
c.      Kerusakan fisik: kerusakan yang diakibatkan oleh insekta atau rodentia, kondisi lingkungan seperti suhu, sinar matahari.
d.      Kerusakan biologis: kerusakan yang diakibatkan oleh respirasi bahan pangan.
e.      Kerusakan kimia: kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia seperti reaksi oksidasi, hidrolisis, reaksi enzimatis.

G.   KESIMPULAN
1.        Sifat fisik dari jenis buah-buahan diantaranya : papaya berwarna kuning muda dengan aroma agak menyengat yang berbentuk oval dan bertekstur keras, papaya  dengan warna hijau kekuningan beraroma sangat menyengat yang berbentuk lonjong dan bertekstur agak lunak, apel dengan warna hijau kekuningan beraroma agak menyengat yang berbentuk bulat dan  bertekstur keras, pepaya dengan warna kuning  kehijauan beraroma sangat menyengat yang  berbentuk lonjong dan bertekstur lunak.
2.      Sifat fisik dari jenis buah buahan diantaranya : alpukat  berwarna hijau  muda berbau tidak menyengat yang berbentuk bulat  dan  bertekstur agak keras, wortel berwarna orange beraroma sedikit menyengat yang berbentuk lonjong panjang dan bertekstur keras, wortel berwarna orange berbau tidak menyengat yang  berbentuk panjang kecil dan sedikit keras, kedelai  berwarna kuning keabuan beraroma tidak menyengat yang berbentuk bulat oval dan bertekstur lunak, menyengat yang berbentuk bulat.
3.      Kerusakan Bahan Pangan memiliki perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu bahan makanan yang tidak diinginkan   atau  penyimpangan dari karakteristik normal.
a.      Karakteristik fisik meliputi sifat organoleptik seperti warna, bau, tekstur, bentuk.
b.      Karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya seperti kadar air, karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dsb.
4.      Kerusakan bahan pangan akan berakibat kebusukan yang dapat dilihat dari Ciri-Ciri kebusukan pada bahan pangan:
a.      Irreversible
b.      Bau tidak sedap
c.      Perubahan bentuk secara drastis
d.      Kehilangan daya tarik
e.      Perubahan nilai gizi merugikan
Kebusukan bahan pangan atau makanan dapat berlangsung secara cepat atau lambat
tergantung dari: jenis bahan pangan atau makanan yang bersangkutan  kondisi lingkungan penyimpanan.
5.      Jenis kerusakan yang dialami oleh bahan pangan :
a.      Kerusakan mikrobiologis:  kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme
b.      Kerusakan mekanis: kerusakan yang diakibatkan oleh adanya gesekan atau tekanan saat panen, penyimpanan atau distribusi.
c.      Kerusakan fisik: kerusakan yang diakibatkan oleh insekta atau rodentia, kondisi lingkungan seperti suhu, sinar matahari.
d.      Kerusakan biologis: kerusakan yang diakibatkan oleh respirasi bahan pangan.
e.      Kerusakan kimia: kerusakan yang diakibatkan oleh reaksi kimia seperti reaksi oksidasi, hidrolisis, reaksi enzimatis.

H.   DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2002.  Fisiologi Lepas Panen Produk Holtikultura. Bogor: M- Brio Press
Sandira Ari .2015. Sifat–Sifat Hasil Pertanian”. Diakses dari www.blogspot.com
pada 29 Maret 2015